Thursday, June 12, 2008

Uang Kembalian

Waktu aku masih kecil (sekitar umur2 anak SD), mami sering menyuruhku utk beli sesuatu di toko kecil dekat rumah. Dan setiap pulang membeli sesuatu, mami selalu menagih uang kembaliannya. Awalnya aku komplain, "Kenapa musti ditagih? Toh uang kembaliannya juga gak seberapa?" Jawaban mami sedehana, "Supaya kamu tidak mengambil apa yg bukan milikmu. Kalo kamu dikasih uang 500 & barang yg kamu beli harganya 450 berarti ada sisa 50. 50 itu harus kamu kembalikan kepada orang yg nyuruh kamu karena itu miliknya. Kalo nanti dia mau memberikan uang 50 itu ke kamu sbg imbalan, itu lain lagi ceritanya. Tapi mami mau kamu selalu mengembalikan uang kembalian itu meskipun kamu juga pengen beli sesuatu ato lagi gak punya uang." Dan mami tidak pernah memberikan uang kembalian itu sebagai imbalan, selalu semua diambilnya. Saat itu aku pikir mami pelit, cuma uang segitu aja diambil semua. Tapi dgn perlakuan mami itu, aku jadi tidak pernah mengharapkan imbalan apa2 saat disuruh membeli sesuatu & terbiasa utk mengembalikan uang kembalian pada orang yg menyuruhku. Dan ternyata didikan mami itu lama2 jadi melekat dan jadi kebiasaanku.
Beberapa waktu lalu ketika aku tanya, kenapa aku diperlakukan spt itu dulu, mami cuma jawab, "Mami cuma mau mengajarimu utk jujur & bisa dipercaya. Kalo dulu mami tidak pernah minta kembaliannya, kamu akan menjadi terbiasa utk tidak mengembalikan apa yg bukan milikmu. Dan itu akan membentuk mentalmu kyk koruptor. Kalo dulu mami memberikan uang kembaliannya sbg imbalan, maka kamu akan selalu mengharapkan utk menerima imbalan setiap kali kamu disuruh orang. Nanti kalo ada yg gak kasih kamu imbalan, kamu bakal kecewa. Mami tidak mau kamu seperti itu. Kalo kamu bisa jujur & bisa dipercaya dlm hal uang, kamu bisa dipercaya orang dlm hal apa saja." And believe it or not.....sejak SD sampai kuliah, aku hampir selalu dipercaya jadi bendahara, entah bendahara kelas ato kelompok ato kepanitiaan ato apapunlah, pokoknya bagian yg ngurusin uang. Aku pernah nanya ke mereka, "Emang kenapa aku?" dan temen2ku cuma bilang, "Gak tau. Mungkin karena tampangmu itu tampang2 yg bisa dipercaya dlm hal duit." Hehehe, dasar mereka....Sekarang aku baru mikir, mungkin mereka melihat bhw aku bisa dipercaya dlm hal ngurusi uang mereka.
Itu sekedar contoh dalam hal dipercaya utk hal kecil. Kalo kita setia melakukan perkara kecil, kita akan diberi tanggung jawab lebih dlm perkara besar. Kalo dulu aku gak setia mengembalikan uang kembalian kalo disuruh mami beli sesuatu, mungkin aku juga gak akan pernah punya pengalaman berkali2 jadi bendahara alias dipercaya utk pegang uang yg bukan milikku. Dan aku bersyukur aku bisa menjalankan tanggung jawabku itu dgn baik.
Apapun juga yg saat ini Tuhan percayakan utk kita kelola, baik itu uang, kepandaian, bakat, hikmat atau apapun juga, lakukanlah itu dgn penuh tanggung jawab & setia. Jangan menyimpang.....karena hal kecil itu kalo dilakukan terus-menerus akan menjadi suatu kebiasaan dan lama2 akan jadi karakter kita. Suatu saat nanti orang akan melihat bhw kita bisa dipercaya.
Have a blessed day.
Gbu

with love and pray,
Vega (^_^)

No comments: