Friday, June 6, 2008

Berjuang Sampai Akhir

Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan
aku telah memelihara iman (2 Timotius 4:7)
Ayat ini mengingatkanku pada papi. Ayat ini juga yg aku ingin ditulis pada nisannya. Kenapa? Karena papi sudah mengakhiri pertandingan, mencapai finish, dan tetap memegang imannya pada Tuhan Yesus. Papi bukanlah pengikut Kristus sejak lahir. Dialah satu2nya dalam keluarganya yg memutuskan utk ikut Yesus. Dan itu membuat hubungannya dgn keluarganya merenggang, papiku dikucilkan karena memilih jadi pengikut Kristus. Meski demikian, papi tetap memelihara hidup eyangku & membiayai sekolah adik2nya. Itu yg aku gak pernah habis pikir....Tapi dari situ aku tau, kasih Kristus dlm hidup papi sangat nyata utk keluarganya, yg walaupun sudah menolaknya, tapi tetap dipeliharanya. Aku tau dlm hidupnya jadi pengikut Kristus gak mudah, apalagi dulu papi kerja di salah satu BUMN.
Aku ingat waktu aku baru masuk SMU, papi kumpulkan aku, kakakku & mami di ruang keluarga, lalu beliau cerita ttg persoalan di kantornya. Itu pertama kalinya papi terbuka cerita pada kami anak2nya ttg masalah kantor & itu pertama kalinya aku melihatnya menangis di depan anak2nya. Mungkin memang masalah itu sudah jadi beban pergumulannya sekian lama. He never told us before. Aku hanya tau papiku selalu baik2 saja dlm pekerjaannya. Saat itu papi bilang, "Papi tidak naik pangkat lagi. Ini sudah kesekian kalinya & papi sudah putus asa. Ternyata kepercayaan yg papi anut adalah salah satu penyebab utamanya. Papi minta kalian dukung papi. Apapun yg terjadi pada karir papi nanti, papi tidak akan meninggalkan Tuhan Yesus." Aku ingat, mamiku langsung memeluk papi & mengajak kami berdoa bersama sambil berpelukan & bertangis2an (berpelukan...kayak teletubbies....hehehehe). Aku memang gak terlalu ngerti bhw perbedaan kepercayaan itu sebegitu berpengaruhnya di lingkungan kerja papi, tapi mengingat aku sekolah di sekolah negeri sejak dari SD sampai kuliah, aku sangat mengerti bhw masalah kepercayaan sering jadi penyebab utama utk "menghambat" pengikut Kristus.
Peristiwa itu tidak pernah aku lupa. Satu hal yg aku angkat topi buat papi, dia tetap setia. Sampai ketika aku kuliah, papi dipromosi jadi kepala divisi di kantor pusat, kemudian dipindah ke Singapore & terakhir jadi kepala cabang di Semarang. Yg aku lihat dari hidupnya, Tuhan itu berkati papi secara luar biasa walo harus terseok2 dlm perjalanan hidupnya. Saat papi tetap setia ikut Kristus & mau bayar harga utk tidak melepaskan Yesus dari hidupnya apapun risikonya, Tuhan tidak pernah ingkari janjinya & Tuhan membelanya secara luar biasa. Aku melihat ketika akhir hidupnya, kalo boleh aku bilang....penuh kemuliaan...berada di puncak karirnya, tidak berkekurangan secara materi, we're a happy family & yg penting tetap setia sm Tuhan.
Dalam hidup ini, ada banyak rintangan & hal2 yg menarik kita utk jauh dari Tuhan. Tapi apapun yg terjadi, setialah pada Tuhan sampai akhir. Jangan pernah menyerah. Jangan pernah melepaskan kepercayaan kita pada Tuhan Yesus utk apapun juga, entah itu karir, pasangan hidup, kekayaan, kepandaian & apapun juga. Kita sama2 berjuang....supaya saat akhir hidup kita, kita tetap didapati setia di hadapan Tuhan. Seperti reff sebuah lagu karya Sari Simorangkir :
Tlah kulihat kebaikanMu yg tak pernah habis di
hidupku Kuberjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap
setia

Have a blessed day.
Gbu

with love and pray,
Vega (^_^)


No comments: