Monday, February 6, 2012

Jangan Biarkan Aku Pergi

Ampuni semua kesombonganku, ampuni semua kedaginganku
Dan bawa aku mendekat di hadapan tahtaMu
Ampuni aku yang tak peduli akan kerinduan di hatiMu
Tuhanku, bawa aku kembali, tarikku lebih dekat lagi

Jangan biarkan aku pergi, jangan biarkan aku berlari
menjauh dari tahta kasih karunia yang Kau beri
Tanamlah aku di hadiratMu, materaikanku dalam hatiMu
Di hadiratMu, di hadapanMu, di pelukanMu, itulah hidupku

Basuh keletihanku, sentuh kebekuanku
Pulihkan tubuh, jiwa, juga rohku
Habiskan kedaginganku, mimpiMu jadi mimpiku
Di hadapan tahtaMu kuberseru

Jangan biarkan aku pergi, jangan biarkan aku berlari
menjauh dari tahta kasih karunia yang Kau beri
Tanamlah aku di hadiratMu, materaikanku dalam hatiMu
Di hadiratMu, di hadapanMu, di pelukanMu, itulah hidupku


Beberapa bulan lalu untuk pertama kalinya aku dengerin lagu ini dinyanyikan pas SHRK. Tidak seperti biasanya kalo aku denger lagu baru, aku langsung berusaha untuk ikut menyanyikannya. Ketika denger lagu ini aku diem, ada sesuatu yg bergejolak di hatiku. Aku inget banget, aku datang ke SHRK hari itu dengan perasaan senang & biasa aja. Maksudku bukan karena aku sedang ada pergumulan ato masalah ato apalah yg sepertinya membuatku down. I was very happy and in a good mood that day. Tapi pas denger lagu ini pertama kali, hatiku kayak dirobek2. Ada sesuatu yg bergejolak di hatiku, and I couldn't tell you how exactly it felt. Dan sampai hari ini tiap kali aku denger lagu ini dinyanyikan, gelora itu tetep ada. Ada semacam kesedihan, ketakutan, kekuatiran kalo aku mulai melenceng dari jalan yg Tuhan tetapkan untuk aku, kalo aku mulai menjauh dari kasih karuniaNya.....dan kalo someday Tuhan bener2 melepaskan aku dari hadapanNya.....kalo Dia bener2 membiarkan aku pergi dari hadiratNya. Aku tidak pernah membayangkan bagaimana hidupku kalo Tuhan benar2 melepaskan aku dari tanganNya. Sebagai manusia aku juga kadang tertarik dgn hal2 yg tidak Dia sukai, dan sering kali aku tidak konsultasi dgn Tuhan sebelum memutuskan melakukan sesuatu atau mengambil suatu keputusan. Aku masih suka membiarkan emosi, perasaan, dan pikiranku menguasaiku. Aku selalu berdalih, "Aku kan cuma manusia biasa, aku kan masih belajar, Tuhan, I'm not perfect at all." Tapi kadang aku mikir, kalo sampai saat ini Tuhan masih mau ngomong sama aku, masih mau kasih aku guidance, masih mau tegur aku untuk setiap kesalahan yg aku lakukan, bahkan kalo Dia kecewa & marah akan tindakan bodohku sekalipun, aku bener2 bersyukur Dia masih melakukan semuanya itu meskipun seringkali konsekuensi bayar harganya gak enak. Kalo Dia bener2 melepaskan aku, aku gak tau apa yg bakal aku lakukan....aku gak tau apa yg terjadi pada diriku.

Lagu ini merefleksikan banyak hal & perasaanku. Sebagai manusia aku jg kadang melakukan kesalahan & kebodohan yg menurutku biasa, tapi buat Tuhan mungkin seharusnya aku gak melakukan itu. Dan kebayang kan kalo sekali-dua kali dikasih tau & tetep bandel ngelakuinnya, aku pikir siy gak akan ada orang yg betah untuk peduli deh. Kalo aku jadi orang yg selalu ngasih tau itu, pasti ujung2nya aku kesel sendiri deh & akhirnya ngelepas tuh orang, "Terserah deh dia mau ngapain, aku gak peduli lagi. Dah capek ngajarinnya, gak ngerti2 juga." Tapi sampai hari ini Tuhan tuh masih aja ngajarin aku, masih aja marahin aku, sebagai bentuk kasihNya sama aku. Aku justru selalu kuatir tiap kali tiba2 Dia gak mau ngomong sedikit pun sama aku. Tiap kali begitu aku akan memohon2 sm Tuhan untuk mau ngomong lagi sama aku, bahkan kalo mau marah sekalipun aku terima deh.

Aku melakukan suatu kesalahan konyol taon lalu. Aku gak akan cerita detilnya karena mungkin menurut orang lain hal itu gak konyol, kenapa aku terlalu membesar2kan hal itu? Begini ceritanya. Pertengahan taon lalu aku mengambil suatu keputusan tanpa nanya Tuhan karena aku memilih mengikuti keinginan hatiku. Beberapa bulan setelah keputusan itu aku ambil, aku kayak diingatkan bahwa keputusan yg aku ambil itu salah & aku gak mungkin bisa menarik keputusan itu karena kerugiannya akan sangat banyak. Aku langsung minta ampun sama Tuhan karena aku lebih memilih mengikuti kata hatiku sendiri. Aku tau pasti akan ada sesuatu yg gak 'asik' bakal terjadi akibat keputusanku itu & aku harus terima konsekuensinya. Aku tanya Tuhan apa yg hrs aku lakukan untuk memperbaiki kesalahanku, tapi aku bilang keputusan itu emang gak bisa ditarik lagi. Terlalu banyak yg akan kecewa nantinya. Selang beberapa hari kemudian, Tuhan bicara lagi tentang suatu hal yg sangat spesifik yg Dia minta untuk aku berikan. Dan aku langsung ngeh itu ada hubungannya dgn keputusan konyol pertengah tahun yg aku ambil waktu itu. Walaupun rada berat hati, tapi aku mengiyakan untuk melakukannya. Benar aja, akibat keputusan itu aku mengalami hal yg membuat mood-ku jadi gak enak. Tapi karena aku tau bahwa itu akibat keputusan konyolku, aku mencoba enjoy dgn keadaan itu. Dan benar....setelah aku mencoba untuk tetep bersyukur dan atas nasihat beberapa teman baik (thanks gals), segalanya berjalan dgn lancar meskipun di awalnya sempet gak enak. Setelah kejadian itu, dalam suatu kali saat aku sendiri menyembah Tuhan, aku naikkan lagu ini. Aku bilang, "Tuhan, terima kasih karena Engkau tidak melepaskan aku. Andai saat itu Engkau gak ingatkan aku tentang keputusan konyolku itu & aku gak tanya apa yg hrs aku lakukan untuk menebus kesalahanku itu, aku gak tau apa yg akan terjadi sm aku sekarang." Entah kenapa aku bener2 merasa sangat ketakutan kalo Tuhan benar2 meninggalkan aku. Aku hanya merasa bahwa aku gak akan sanggup hidup kalo Dia benar2 melepaskanku & membiarkan aku sendiri. 

Mungkin buat sebagian orang akan berpikir, "Ah, Vega terlalu sentimentil. Lebay ah." Aku juga dulu pernah berpikir yg sama tentang orang2 yg terlalu menganggap relationship-nya dgn Tuhan adalah segala2nya. Aku jg dulu mikir : aih niy orang melo amat siy. Tapi waktu demi waktu, makin diajari banyak hal sama Tuhan, menghadapi banyak tantangan/pergumulan/stagnasi, aku jadi sadar pentingnya relationship dgn Tuhan. Aku gak coba ngajari ato sok lebih lebih gimana gitu, tapi aku pernah ngalami itu. Ada waktu2 dimana aku gak bisa cerita sm orang lain & yg ada bersamaku melewati semua itu cuma Tuhan Yesus. Dan kadang begitu mudahnya juga aku mengecewakan Tuhan....begitu mudahnya aku lupa dgn segala kebaikanNya & kasihNya buat aku ketika aku melihat dunia menawarkan banyak hal yg lebih menarik ato kadang keinginan hatiku justru menjerumuskanku. Dan karena itulah, aku minta Tuhan supaya Dia tidak pernah melepaskan aku apapun yg terjadi. Jika ada hal2 konyol & kesalahan2 yg aku buat, aku minta Tuhan ingatkan aku, tegur aku, marahin aku, pokoknya jangan biarkan aku kelamaan dalam kondisi salah tanpa aku ngeh bahwa aku udah melakukan suatu kesalahan. Aku sadar, tanpa aku minta Tuhan buat memaksa aku & menjamin aku, I can't make it....aku gak akan bisa setia sampai akhir. Walo kadang aku sangat berapi2, ada saatnya aku lemah & down juga. Dan aku sadar untuk mencapai garis akhir yg Tuhan tetapkan, bukan aku yg bisa melakukannya tapi semata2 karena anugerah & kasih Yesus yg gak pernah melepaskanku dari hadapanNya. Untuk bisa setia sampai akhir, bukan aku yang berjanji untuk setia sama Tuhan Yesus, tapi karena Dia yang memberi jaminan & memampukan aku. Aku tidak bisa berjanji setia sama Tuhan karena aku tau aku punya terlalu banyak kelemahan untuk bisa setia, tapi aku bisa minta Tuhan untuk mengikat hatiku supaya bisa setia sampai akhir. Yang bisa aku lakukan cuma meminta supaya Tuhan menjamin, memaksa & memampukan aku untuk setia & melakukan apa yang Tuhan mau. Karena tanpa Tuhan Yesus, aku akan lepas dari kasih karunia itu. 

That's all I wanted to share.
God bless you.


With love & pray,
Vega