Wednesday, September 24, 2008

Kado Natal Untuk Pak Pos

I'm so blessed that i have a warm family. Keluarga yg gak cuma mendidikku utk jadi orang yg keras, tapi disisi lain juga memberi teladan tentang kasih, kita bisa memberkati orang2 yg ada di sekitar kita. Seperti aku pernah cerita, di keluargaku ada tradisi naruh kado di bawah pohon natal pas natalan. Kami gak ada tradisi tukar kado, karena kalo tukar kado berarti kita mengharapkan diberi kado. Padahal esensi yg ingin ditanamkan oleh keluargaku adalah memberi. Jadi kalo ada kado dengan nama kita tertulis disitu, wah...surprise banget. Makanya dulu waktu aku masih tinggal di Semarang, menjelang natal aku selalu sibuk berburu kado. Setiap orang2 yg aku sayangi pasti dapat kado. Setiap natal ada sodara2 yg gak natalan datang ke rumah & anak2 mereka selalu kepengen kado natal gara2 liat tumpukan kado di bawah pohon natal, jadi kami mulailah membuat tradisi "kado umum" alias tanpa nama. Itu utk sodara yg datang berkunjung. Eh, lama2 kepikir juga....kenapa gak berbagi dgn orang2 yg selama ini setia melayani kami? Akhirnya atas dukungan mami, kami mulai mengadakan kado2 umum lainnya utk bapak pengangkut sampah, pak pos, juga tukang bakso langganan kami yg selalu lewat depan rumah ato tukang belanja langganan mami. Semua dibungkus kertas kado yg lucu2. Awalnya takut juga sih, nanti mereka mengira apa ya pas natalan dikasih kado? Tapi ternyata...mereka suka tuh. Aku ingat pak pos waktu itu sampai terharu, "Seumur2 saya jadi tukang pos, gak pernah ada seorang pun yg ngasih kado. Apalagi sampai dibungkus bagus spt ini. Makasih ya, mbak." Hm, senangnya bisa membuat mereka juga merasakan kasih natal yg kami rasakan. Setiap moment2 itulah yg membuatku merasa bhw banyak orang di sekitarku yg bisa jadi tempat kita utk berbagi kasih yg sesungguhnya.
Dari situlah aku ngerti, ternyata pemberian kita kadang bisa berarti sekali utk orang lain. Itu membuatku lebih care dgn lingkungan sekitarku. Aku dulu orangnya sangat cuek dgn sekitarku (sekarang juga masih sih...hehehe), tapi Tuhan mengajariku utk lebih peduli dgn sekitarku. Justru di Jakarta, aku diajari apa itu peduli dgn sekitarku. Dengan segala kesendirianku disini, justru Tuhan pake spy aku lebih berempati dgn orang lain. Aku bersyukur aku dibesarkan di lingkungan yg memberiku banyak kasih sayang dan keluargaku juga sangat diberkati Tuhan, so sudah jadi bagianku utk membagikan kasih & berkat itu utk orang di sekitarku. Alkitab menuliskan "Karena siapa yg mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yg tidak mempunyai, apapun juga yg ada padanya akan diambil dari padanya." (Matius 13:12). Aku mau segala kasih sayang & berkat yg sudah Tuhan berikan padaku jadi lebih melimpah di hidupku. Lagipula memberi itu jauh lebih menyenangkan kok dari sekadar menerima. Apalagi Tuhan juga disenangkan dgn setiap perhatian & pemberian kita yg tulus utk orang lain di dekat kita. So...mari sama2 belajar peduli pada orang2 di sekitar kita.
Have a blessed day.
Gbu

with love and pray,
Vega (^_^)

No comments: